Ziarah makam Saikhona Muhammad cholil
Tentang biografi, pembangunan
makam, Makam-makam dan loaksi yang layak untuk di ziarahi di sekitar pemakaman
saychona.
Syaikhona Muhammad Cholil adalah seorang Ulama besar yang menjadi legenda dan sejarah Madura, tepatnya di kota bangkan, tak heran jika beliau di kenal di seluruh
Indonesia dengan sebutan Mbah Cholil al Bangkalani. Berikut kami paparkan:
1.
Biografi
saychona cholil.
Beliau
adalah putra dari Al Haj Kyai Abdul Latif bin Hamim bin Abdul Karim bin
Muharram (seperti yang tertulis pada Kitab Al-Fiyah Ibn Malik tulisan Muhammad
Cholil). Jika dilihat sampai keatas maka Garis keturunan Syaikhona M. Cholil
tertuju padasalah satu walisongo yaitu Sunan Gunung Jati Cirebon, karena kiai muharram
adalah putra dari kiai asror, cucu dari kiai Abdulloh dan cicit dari Sayyid Sulaiman, sedang Sayyid Sulaiman sendiri adalah cucu dari Syarif Hidayatulloh atau lebih di kenal dengan julukan Sunan Gunung Jati.
adalah putra dari kiai asror, cucu dari kiai Abdulloh dan cicit dari Sayyid Sulaiman, sedang Sayyid Sulaiman sendiri adalah cucu dari Syarif Hidayatulloh atau lebih di kenal dengan julukan Sunan Gunung Jati.
Syaikhona
Muhammad Cholil dilahirkan pada 11 Jumadil akhir 1235 Hijrah atau 27 Januari
1820 Masehi di Kampung Senenan, sisi barat Desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan,
Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur. Beliau berasal dari keluarga
ulama’. Pendidikan dasar keagamaan diperolehnya langsung daripada keluarga.
Menjelang usia dewasa, ia dikirim ke berbagai pondok pesantren baik pesantren
local bahkan luar pulau untuk menimba ilmu agama.

Semasa
hidup Syaikhona Muhammad Cholil, beliau banyak menimba ilmu di berbagai Pondok
Pesantren di Jawa Timur dan juga Jazirah Arab. Banyak juga cerita menarik saat
beliau menimba ilmu di berbagai pesantren yang bisa di gunakan sebagai
Inspirator Hidup bagi mayoritas msyarakati islam di nusantara.
Saychona
Muhammad Khalil wafat dalam usia yang lanjut, beliau berumur 106 tahun. Wafat
pada tanggal 29 Ramadan 1341 Hijrah, bertepatan dengan tanggal 14 Mei 1923
Masehi dan di makamkan di pemakaman umum desa Martajasah, sebuah desa di sisi
barat kota bangkalan. Kekaromahan beliau bukan hanya pada saat syurganya
beliau, tapi bahkan sampai beliau wafat pun masih tampak kekaromahannya. Salah
satunya dengan banyaknya peziarah yang silih berganti berdatangan dari berbagai
penjuru nusantara.
2.
Pembangunan
martajasah.
3.
Makam-makam
dan loaksi yang layak untuk di ziarahi, di sekitar pemakaman saychona.
A. makam kiai Abdul Latif
Ada
sebuah pemakaman umum di sebelah timurnya pesarenan saychona cholil kira-kira
berjarak -/+ 100 meter dari lokasi makam. Dipemakaman itu ayah
handa beliau yaitu Kh. Abd. Latif di makamkan, berdempetan dengan makamnya Kh. Asror Dan Kh. Kaffal. di postingan yang lain kami sudah menjelaskan tentang lokasi dari makam Kh. Abd. Latif ini.Di pemakaman itu juga ada beberapa makam yang di pisah dari makam- makam lain, kabarnya itu adalah makam para keluarga keraton, disamping pemakaman keraton itu ada beberapa makam kecil yang di katakan bahwa di makam itu terpendam senjata-senjata keraton. Banyak peziarah yang berburu senjata-senjata itu sampai menginap beberapa hari demi mendapatkannya.
B. Bhujuk Sara
Kearah
barat daya dari makam saychona kira-kira jarak 500 m, ada sebuah makam
waliyulloh, bhujuk sara namanya. para masyarakat sekitar dan juga para peziarah
sering menyempatkan diri berziarah ke makam ini. Di samping makam, di lokasi
itu juga ada sebuah sumur yang di yakini jika memasukkan uang koin ke dalamnya
maka akan mendapatkan rizki yang banyak, dan jika meminum airnya maka akan di
mendapatkan karunia kesehatan. (entahlah, ini hanya mitos atau memeang sudah
terbukti, tapi pada dasarnya semua kembali pada sang choliq. Wallohu a’alam). perinciannya sudah kami lampirkan di artikel tentang bhujuk sara.
C. Kolla Al-asror
Melanjutkan
perjalanan dari bhujuk sara, kira-kira 2 km kearah barat daya maka kita akan
sampai di desa keramat, di desa itu terdapat kolla Al-Asro, tempat pemandian
Kh. Asror, konon katanya jika kita miandi air itu maka kita akan mendapatkan
kesehatan, dan jika kita meminum airnya maka kita akan mendapatkan kecerdasan.
di sekitar itu pula kea rah utara mengikuti jalan setapak maka kita akan sampai
di pesisir yang menampilkan pemandangan sangat indah yang di tengah-tengah
lautnya ada sebuah tempat yang konon katanya di situlah petilasan (tempat bertapa)
saychona muhammad cholil untuk mendekatkan diri kepada alloh, sayangnya hanya
sedikit orang yang tau dan sampai pada lokasi itu. perinciannya sudah kami lampirkan di Kolla Al-Asror
D. Bhujuk Hamim
Melanjutkan
perjalanan tetap kearah barat daya menuju lokasi terjauh, kira-kira 10 km maka
kita akan sampai di makam Kh. Hamim, kakek dari saychona cholil, Lokasi yang
berdekatan dengan lokasi rekreasi mercusuar peninggalan belanda ini di samping ziarah
religi menyajikan view panorama sunset yang di hiasi pesisir kota gresik, tapi
sayangnya loaksi makam, pesisir dan mercusuarnya kurang terawat. Perinciannya sudah kami lampirkan di Bhujuk Hamim.
Begtulah
sedikit penjelasan tentang biografi saichona, makam beliau, makam-makan di
sekitar beliau yang layak untuk di ziarahi, dan lokasi-loaksi rekreasi yang
pantas di kunjungi.
Semoga
info ini bermanfaat, hususnya bagi peziarah yang berencana mengunjungi makam
Kh. Muhammad Kholil bangkalan.
berikut juga saya lampirkan video makam beliau, makam keturunannya yang sudah meninggal dan fasilitas yang di sediakan pemkab bangkalan.
berikut juga saya lampirkan video makam beliau, makam keturunannya yang sudah meninggal dan fasilitas yang di sediakan pemkab bangkalan.
subcribe: love brid
admin, saya minta sejarahnya Kyai Hamim dong (kakeknya Syaikhona Kholil).
ReplyDeletemohon tanggapannya, lagi butuh nih. karena sy kesulitan untuk mencari literartur tentang beliau.
terima kasih :)