Tuesday, 27 January 2015

Wisata Madura, Ziarah Kemakam Embah Kholil

Ziarah makam Saikhona Muhammad cholil
Tentang biografi, pembangunan makam, Makam-makam dan loaksi yang layak untuk di ziarahi di sekitar pemakaman saychona.

Syaikhona Muhammad Cholil adalah seorang Ulama besar yang menjadi legenda dan sejarah Madura, tepatnya di kota bangkan, tak heran jika beliau di kenal di seluruh Indonesia dengan sebutan Mbah Cholil al Bangkalani. Berikut kami paparkan:

1.    Biografi saychona cholil.

Beliau adalah putra dari Al Haj Kyai Abdul Latif bin Hamim bin Abdul Karim bin Muharram (seperti yang tertulis pada Kitab Al-Fiyah Ibn Malik tulisan Muhammad Cholil). Jika dilihat sampai keatas maka Garis keturunan Syaikhona M. Cholil tertuju padasalah satu walisongo yaitu Sunan Gunung Jati Cirebon, karena kiai muharram
adalah putra dari kiai asror, cucu dari kiai Abdulloh dan cicit dari Sayyid Sulaiman, sedang Sayyid Sulaiman sendiri adalah cucu dari Syarif Hidayatulloh atau lebih di kenal dengan julukan Sunan Gunung Jati.
Syaikhona Muhammad Cholil dilahirkan pada 11 Jumadil akhir 1235 Hijrah atau 27 Januari 1820 Masehi di Kampung Senenan, sisi barat Desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur. Beliau berasal dari keluarga ulama’. Pendidikan dasar keagamaan diperolehnya langsung daripada keluarga. Menjelang usia dewasa, ia dikirim ke berbagai pondok pesantren baik pesantren local bahkan luar pulau untuk menimba ilmu agama.
makam saikhona kholil dari belakangSyaikhona Muhammad Cholil adalah Ulama' besar yang sangat terkenal di Pulau Jawa dan bahkan Indonesia serta Jazirah Arab. Beliau dikenal karena Ilmu fiqhih, nahwu dan karamah yang beliau miliki selama hidup. Beliau adalah Guru dari beberapa Ulama' besar di Indonesia. Beliau juga adalah guru dari Kyai Hasyim As'ary pendiri NU. Atas Izin Syaikhona Muhammad Cholil didirikanlah Organisasi Masyarakat Islam yang di beri nama Nahdlatul Ulama' (NU) yang kini menjadi Organisasi Masyarakat Islam mayoritas di Indonesia.
Semasa hidup Syaikhona Muhammad Cholil, beliau banyak menimba ilmu di berbagai Pondok Pesantren di Jawa Timur dan juga Jazirah Arab. Banyak juga cerita menarik saat beliau menimba ilmu di berbagai pesantren yang bisa di gunakan sebagai Inspirator Hidup bagi mayoritas msyarakati islam di nusantara.
Saychona Muhammad Khalil wafat dalam usia yang lanjut, beliau berumur 106 tahun. Wafat pada tanggal 29 Ramadan 1341 Hijrah, bertepatan dengan tanggal 14 Mei 1923 Masehi dan di makamkan di pemakaman umum desa Martajasah, sebuah desa di sisi barat kota bangkalan. Kekaromahan beliau bukan hanya pada saat syurganya beliau, tapi bahkan sampai beliau wafat pun masih tampak kekaromahannya. Salah satunya dengan banyaknya peziarah yang silih berganti berdatangan dari berbagai penjuru nusantara.
2.    Pembangunan martajasah.

masjid martajasah yang sudah di bangun     Pada pertengahan 2005 masjid yang ada di samping pesarenannnya Saichona di bangun, dan sejak saat itu lokasi martajzah menjadi salah satu icon di bangkalan menjadi sebuah tempat rekreasi madura, dan pastinya rekreasi religi. Banyak peziarah yang datang, dan pemerintahan kota bangkalan pun membangun tempat perbelanjaan yang terletak di sisi selatannya makam, berdempetan dengan tempat parkir bus, agar para peziarah bisa membeli oleh-oleh dan souvenir dari wisata religi bangkalan itu. Sedikit kebarat berdempetan dengan tempat belanja, tedapat para penjual buah-buahan, hususnya buah salak yang sudah lama menjadi salah satu icon kota bangklaan dan juga wisata kuliner madura pun ada di sekitar makam. seperti sate, soto, Dll.



3.    Makam-makam dan loaksi yang layak untuk di ziarahi, di sekitar pemakaman saychona.

A. makam kiai Abdul Latif
      Ada sebuah pemakaman umum di sebelah timurnya pesarenan saychona cholil kira-kira berjarak -/+ 100 meter dari lokasi makam. Dipemakaman itu ayah handa beliau yaitu Kh. Abd. Latif di makamkan, berdempetan dengan makamnya Kh. Asror Dan Kh. Kaffal. di postingan yang lain kami sudah menjelaskan tentang lokasi dari makam Kh. Abd. Latif ini.
dari kiri: kiai asror, kiai abdul latif, kiai kaffal

      Di pemakaman itu juga ada beberapa makam yang di pisah dari makam- makam lain, kabarnya itu adalah makam para keluarga keraton, disamping pemakaman keraton itu ada beberapa makam kecil yang di katakan bahwa di makam itu terpendam senjata-senjata keraton. Banyak peziarah yang berburu senjata-senjata itu sampai menginap beberapa hari demi mendapatkannya.
makam kraton di sekitar makam kiai abd latif

B. Bhujuk Sara

Kearah barat daya dari makam saychona kira-kira jarak 500 m, ada sebuah makam waliyulloh, bhujuk sara namanya. para masyarakat sekitar dan juga para peziarah sering menyempatkan diri berziarah ke makam ini. Di samping makam, di lokasi itu juga ada sebuah sumur yang di yakini jika memasukkan uang koin ke dalamnya maka akan mendapatkan rizki yang banyak, dan jika meminum airnya maka akan di mendapatkan karunia kesehatan. (entahlah, ini hanya mitos atau memeang sudah terbukti, tapi pada dasarnya semua kembali pada sang choliq. Wallohu a’alam). perinciannya sudah kami lampirkan di artikel tentang bhujuk sara.
makam bhujuk sara

sumur mitos di bhujuk sara

C. Kolla Al-asror

Melanjutkan perjalanan dari bhujuk sara, kira-kira 2 km kearah barat daya maka kita akan sampai di desa keramat, di desa itu terdapat kolla Al-Asro, tempat pemandian Kh. Asror, konon katanya jika kita miandi air itu maka kita akan mendapatkan kesehatan, dan jika kita meminum airnya maka kita akan mendapatkan kecerdasan. di sekitar itu pula kea rah utara mengikuti jalan setapak maka kita akan sampai di pesisir yang menampilkan pemandangan sangat indah yang di tengah-tengah lautnya ada sebuah tempat yang konon katanya di situlah petilasan (tempat bertapa) saychona muhammad cholil untuk mendekatkan diri kepada alloh, sayangnya hanya sedikit orang yang tau dan sampai pada lokasi itu. perinciannya sudah kami lampirkan di Kolla Al-Asror


kolla al-asror langghundi

petilasan saichona cholil


D. Bhujuk Hamim

Melanjutkan perjalanan tetap kearah barat daya menuju lokasi terjauh, kira-kira 10 km maka kita akan sampai di makam Kh. Hamim, kakek dari saychona cholil, Lokasi yang berdekatan dengan lokasi rekreasi mercusuar peninggalan belanda ini di samping ziarah religi menyajikan view panorama sunset yang di hiasi pesisir kota gresik, tapi sayangnya loaksi makam, pesisir dan mercusuarnya kurang terawat. Perinciannya sudah kami lampirkan di Bhujuk Hamim.
makam bhujuk hamim

mercusuar ujung piring


Begtulah sedikit penjelasan tentang biografi saichona, makam beliau, makam-makan di sekitar beliau yang layak untuk di ziarahi, dan lokasi-loaksi rekreasi yang pantas di kunjungi.

Semoga info ini bermanfaat, hususnya bagi peziarah yang berencana mengunjungi makam Kh. Muhammad Kholil bangkalan.

berikut  juga saya lampirkan video makam beliau, makam keturunannya yang sudah meninggal dan fasilitas yang di sediakan pemkab bangkalan.
subcribe: love brid
Share this article

1 komentar:

  1. admin, saya minta sejarahnya Kyai Hamim dong (kakeknya Syaikhona Kholil).
    mohon tanggapannya, lagi butuh nih. karena sy kesulitan untuk mencari literartur tentang beliau.

    terima kasih :)

    ReplyDelete

 
Copyright © 2014 Pesona Madura3 • All Rights Reserved.
Distributed By Free Blogger Templates | Template Design by BTDesigner • Powered by Blogger
back to top